Powered By Blogger

A Boy from Karo Land

Sabtu, 18 Desember 2010

Tuhan Seperti Kucing?

Ilmuwan Dr Andrew Newberg melakukan scan otak orang saat berdoa, meditasi dan ritual lain. Ia merupakan pendukung bidang ilmu kontroversial yang dikenal sebagai neurotheology yang coba mempelajari hubungan antara otak dan agama. Dia mencoba merekam apa yang terjadi pada otak manusia ketika orang yang bergama sedang memikirkan Tuhan. Sebagai bagian dari penelitiannya, Newberg mempelajari aktivitas otak umat Buddha Tibet sebelum dan selama meditasi. Newberg menemukan peningkatan aktivitas di lobus frontal yang bertanggung jawab untuk fokus pada perhatian dan konsentrasi saat meditasi. Namun penelitian ini dikritik hanya seperti contoh lain apa yang terjadi ketika orang bermeditasi, daripada mengungkap hubungannya dengan keagamaan.

Neurotheology telah mendapat serangan sengit dari akademisi lainnya di masa lalu, yang mengatakan tidak cukup bukti dari studi itu, dan teologi dengan ilmu pengetahuan tidak harus dihubungkan dengan cara itu. Ini bukan pertama kalinya aktivitas otak dipelajari saat meditasi. Beberapa waktu silam sebuah studi dari University of Oregon menemukan bahwa orang yang bermeditasi dapat memperkuat otak mereka. Tapi Newberg beralasan, dia menilai apa yang terjadi di otak manusia ketika mereka dalam praktek spiritual seperti meditasi atau doa yang memberi jendela luar biasa mengapa orang menjadi religius. Namun seperti halnya agama2 didunia, gambaran Tuhan adalah hal abstrak. Seperti halnya penganut ajaran Islam, gambaran Tuhan atau Nabi Muhammad sangat dilarang untuk divisualisasikan. Ketika seseorang mempunyai imaginasi Tuhan atau Nabi Muhammad maka imaginasi tersebut merupakan rahasia miliknya. Membuka gambaran Tuhan atau Nabi tentu akan menimbulkan masalah karena pandangan umat Islam terhadap Allah atau Nabi Muhammad adalah menyangkut keimanan.

Neurotheology dapat menyatakan gambaran Tuhan seperti kucing, seperti sapi atau seperti manusia namun dari segi keyakinan, gambaran bentuk Tuhan tidak boleh digambarkan apalagi deperdebatkan. Memvisualisasikan Tuhan berdasarkan penelitian kerja otak adalah hal yang tidak dapat dibuktikan. Kesimpulan bagaimana imaginasi tentang Tuhan akan menimbulkan pertentangan. Itulah sebabnya Neurotheology menjadi kontroversil sebab pada dasarnya kerja otak tidak ada hubungannya dengan agama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar